Hari ini, Ummi sama Ayah membulatkan tekad untuk meninggalkan Weilbach, dan memulai hidup baru ditempat yang baru. (Duh kayak penganten baru aja mo memulai hidup baru). Melanjutkan apa yang sudah baik, memperbaiki apa yang masih kurang, mengoptimalkan lagi segala aspek kehidupan.
Dalam hitungan bulan, Ummi, Ayah dan Irsyad akan meninggalkan Weilbach nan indah permai ini menuju tempat baru.
Meninggalkan indahnya panorama Weilbach
Meninggalkan kenyamanan yang selama ini dinikmati
Meninggalkan enaknya gak harus ngerjain Hausdienst.
Meninggalkan Oma Gisela, Nadine&Christian, Tazmin&family, dan tetangga tetangga kami yang baik.
Meninggalkan nyamannya Fussbodenheizung
Meninggalkan nyamannya balkon kami.
Meninggalkan hutan diseberang rumah tempat Akung jalan jalan.
Meninggalkan tetangga bawah yang brengseknya gak ada dua.
Meninggalkan si Opa tetangga depan yang sibuk terus sama bis-nya.
Meninggalkan keharusan turun ke Keller kalo mau nyuci,
Meninggalkan keharusan turun naik tangga ketingkat 2.
Meninggalkan keinginan untuk pindah kewohnung bawah
Meninggalkan puanassnya wohnung ini kalo sommer tiba.
Meninggalkan bau bauan yang kadang menghampiri jika musim pupuk diladang ladang sekitar kami tiba,
Meninggalkan riuhnya suara lalu lintas pesawat.
Meninggalkan Bäckerei, Grill Hänchen Mesvat, langganan kami.
Meninggalkan dekatnya jarak rumah kami ke IKEA.
dan..
dan...
dan...
Meninggalkan kenangan baik dan buruk selama 3 setengah tahun menempati wohnung ini, menuju tempat baru.
Ya Allah, semoga kepindahan kami ketempat baru, adalah yang terbaik untuk kami sekeluarga dan semoga kepindahan ini akan membawa kami kearah yang lebih baik lagi dalam RidhoMu ya Allah. Mohon lancarkan dan mudahkan jalannya. Amiin
Dalam hitungan bulan, Ummi, Ayah dan Irsyad akan meninggalkan Weilbach nan indah permai ini menuju tempat baru.
Meninggalkan indahnya panorama Weilbach
Meninggalkan kenyamanan yang selama ini dinikmati
Meninggalkan enaknya gak harus ngerjain Hausdienst.
Meninggalkan Oma Gisela, Nadine&Christian, Tazmin&family, dan tetangga tetangga kami yang baik.
Meninggalkan nyamannya Fussbodenheizung
Meninggalkan nyamannya balkon kami.
Meninggalkan hutan diseberang rumah tempat Akung jalan jalan.
Meninggalkan tetangga bawah yang brengseknya gak ada dua.
Meninggalkan si Opa tetangga depan yang sibuk terus sama bis-nya.
Meninggalkan keharusan turun ke Keller kalo mau nyuci,
Meninggalkan keharusan turun naik tangga ketingkat 2.
Meninggalkan keinginan untuk pindah kewohnung bawah
Meninggalkan puanassnya wohnung ini kalo sommer tiba.
Meninggalkan bau bauan yang kadang menghampiri jika musim pupuk diladang ladang sekitar kami tiba,
Meninggalkan riuhnya suara lalu lintas pesawat.
Meninggalkan Bäckerei, Grill Hänchen Mesvat, langganan kami.
Meninggalkan dekatnya jarak rumah kami ke IKEA.
dan..
dan...
dan...
Meninggalkan kenangan baik dan buruk selama 3 setengah tahun menempati wohnung ini, menuju tempat baru.
Ya Allah, semoga kepindahan kami ketempat baru, adalah yang terbaik untuk kami sekeluarga dan semoga kepindahan ini akan membawa kami kearah yang lebih baik lagi dalam RidhoMu ya Allah. Mohon lancarkan dan mudahkan jalannya. Amiin
2 Comments:
lho mbak...mau pindah kemanaaa?
mbak Inta, baru ngeh mbak mau pindahan..ke Munchen kah? *deh senengnya hati ini* atau ??
Post a Comment
<< Home